Mahasiswa UIN Alauddin kembali menorehkan prestasi di kompetisi tingkat nasional. Kali ini dari mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Muh Agus.
Agus sapaan mahasiswa itu meraih juara harapan 1 dalam kompetisi Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa PGMI Indonesia (IMPI).
Kompetisi prestasi nasional ini digalakkan dalam rangka memperingati Milad ke 8 tahun IMPI. Kegiatan ini berlangsung bulan November-Desember 2020 lalu. Ke Tebaran.com, Sabtu, 20 Februari 2021, mahasiswa semester 4 ini menceritakan awal dirinya mengikuti kegiatan tersebut hingga berhasil masuk salah satu peserta terbaik lomba cipta puisi nasional.
Anak ke empat dari pasangan Jumadeng dan Norma ini menganggap prestasi yang diraihnya adalah berkat pendiri Seni Budaya PGMI (Sebumi), Priandi Dewa.
“Ini Kemenagan bukan kemenagan saya semata tapi ini berkat bimbingan dari mentor kami Kakanda Priandi Dewa Raja yang senang tiasa membimbing kami sehingga kami bisa meraih kemenagan ini,” ucap alumni MA Allu ini.
Agus pun mengaku terkejut bisa mendapatkan juara di ajang nasional. Diakuinya juga, bawah baru pertama kali dirinya mengikuti lomba tingkat nasional.
“Pastinya bahagia dan terkejut karena ini baru pertama kalinya saya mengikuti event nasional kayak bgini dan bisa meraih juara 4/harapan 1. Harapan kami semoga kedepannya semoga bisa lebih baik lagi,” tutur dia.
Pria kelahiran 2001 ini mengatakan, dalam kompetisi cipta puisi nasional ini hanya diikuti mahasiswa PGMI se-Indonesia. Diakuinya, pada tahap pendaftaran, peserta membayar biaya administrasi Rp 50 ribu.
“Kami dibebankan dana adminstrasi sebanyak Rp 50 tapi dangan imbalan kami dibuatkan 1 buku hasil puisi ciptaan semua nominasi terbaik,” beber Agus.
Pria yang hobi sepak Takraw ini mempersembahkan judul puisi ciptaannya yaitu “Kita yang Mengawetkan Keluh”. Puisi ini menurut Agus, bermakna mengingatkan seseorang yang tahu arti sebuah kesyukuran.
Karena lanjutnya, dalam setiap perjalanan pasti ada tantangan dan cobaan yang dihadapi seseorang dalam realitas namun mampu diselesaikan.
Bahkan katanya lagi, ada orang yang sulit untuk mampu bertahan hidup tapi karena seseorang punya iman maka dia selalu bersyukur akan nikmatnya hidup.
“Saya menyusung puisi ini berulang-ulang baru saya temukan makna setiap baitnya sehingga inilah yang menyulitkan saya untuk bisa menyusung ciptaan puisi ini,” jelas Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Meski Agus tidak mendapatkan juara 1 pada kompetisi Cipta Puisi Nasional ini, ia tetap bersyukur dan pengalaman ini kata dia akan dijadikan sebagai motivasi untuk lebih baik ke depannya.
“Semoga ini menjadi pengalaman berharga buat saya secara pribadi dan menjadi motivasi bagi teman-teman yang lain untuk bisa berprestasi dan membangakan Prodi PGMI yang kita cintai dan bisa ditingkatkan lagi ke depan supaya bisa juara 1,” tutup kader Sebumi ini.
*Berikut Biografi lengkap Muh Agus*
Nama lengkap: Muh Agus
Nama panggilan: Agus
Tempat tanggal lahir: Takalar 14 Agustus 2001
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Semester: Empat (4)
Alumni: Madrasah Aliyah (MA) Allu
Hobby: Sepak Takraw
Motto: Jangan Ingat Lelahnya Belajar Tapi Ingat Buah Manis yang Akan Diletik Kelak Ketika Sukses
Lembaga/Organisasi: SEBUMI, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ PGMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan Keguruan
Orang tua: Jumadeng (Ayah) Norma (Ibu)
Muh Agus anak ke 4 dari 4 bersaudara